Thursday, September 15, 2011

Pasangan sempurna

Ini kisah perjumpaaan dua orang sahabat yang sudah puluhan tahun berpisah. Mereka amat merindui antara satu sama lain, berbual, bersenda sambil minum kopi di sebuah cafe. Awalnya topik yang dibicarakan adalah soal-soal nostalgia zaman sekolah dulu, namun pada akhirnya menyangkut kehidupan mereka sekarang ini.

"Mengapa sampai sekarang kamu belum berkahwin?" ujar seorang kepada temannya yang sampai sekarang masih membujang. "Sejujurnya sampai sekarang ini saya masih terus mencari wanita yang sempurna. Itulah sebabnya saya masih membujang. Dulu waktu saya di Utara, saya berjumpa dengan wanita yang cantik yang
amat bijaksana. Saya fikir inilah wanita ideal untuk saya dan sesuai menjadi isteri saya. Namun kebelakangan selepas itu pada masa berpacaran baru aku tahu dia sebenarnya amat sombong. Hubungan kami putus sampai di situ.

Di Ipoh saya ketemu seorang perempuan yang cantik, jelita, ramah dan dermawan. Pada perjumpaan pertama aku begitu takjub dan seronok. Hatiku berdesir kencang, inilah wanita idealku. Namun selepas itu baru saya tahu, ia banyak tingkahlaku yg tak baik dan tidak bertanggung jawab.

Dan ketika aku di JB, aku bertemu wanita yang manis, baik, periang dan pintar. Dia sangat menyenangkan bila diajak berbicara, selalu
menyambung perbualan kami dan penuh humor. Tapi terakhir aku ketahui dia dari keluarga yang berantakan yakni berpecah-belah dan
selalu menuntut sesuatu yang kita tidak mampu memenuhinya. Akhirnya kami berpisah.

Saya terus mencari, namun selalu mendapatkan kekurangan dan kelemahan pada wanita yang saya temui.

Sampai pada suatu hari, saya bersua dengan wanita ideal yang saya dambakan selama ini. Ia begitu cantik, pintar, baik hati, dermawan dan penuh humor. Dia juga sangat memberi perhatian dan sayang kepada orang lain. Saya fikir inilah pendamping hidup saya yang dikirim oleh Tuhan untuk saya".

"Lantas", sergah temannya yang dari tadi tekun mendengarkan "Apa yang terjadi? Mengapa kamu tidak terus meminangnya?". Yang ditanya diam sejenak dan akhirnya dengan suara perlahan si bujang itu menjawab, "Baru sekarang aku mengetahui bahawa ia juga sedang mencari lelaki yang sempurna".

Nobody's perfect. Jadi jangan menyia- nyiakan apa yang sudah ada di hadapan kita, belum tentu nanti kita mendapatkan yang lebih baik dari yang sekarang kita dapat. Kalau kita mahu mencari yang sempurna, selidik dulu diri kita sendiri, apakah sudah sempurna di hadapan orang lain?

No comments:

Post a Comment